MSP Online Kuliah ONline

Ruang Sederhana bagi Gathering & Sharing Informasi dan Materi Referensi Ilmiah Populer

Sabtu, 04 Februari 2012

Mengenal Citra Landsat

Satelit Landsat pertama diluncurkan pada tahun 1972, satelit ini terkenal dengan kemampuannya merekam permukaan bumi dari angkasa. Program ini dulunya disebut Earth Resources Observation Satellites Program ketika dimulai tahun 1966, namun diubah menjadi Landsat pada tahun 1975. Yang paling akhir Landsat 7, diluncurkan tanggal 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi dengan Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari program Thematic Mapper (TM) yang diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan saluran 8 yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi yaitu seluas 15 meter.
    Berikut adalah urutan peluncuran satelit landsat :
•      Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1) - diluncurkan  23 Juli 1972, operasi berakhir tahun 1978
•      Landsat 2 - diluncurkan 22 Januari 1975, berakhir 1981
•      Landsat 3 - diluncurkan 5 Maret 1978, berakhir 1983
•      Landsat 4 - diluncurkan 16 Juli 1982, berakhir 1993
•      Landsat 5 - diluncurkan 1 Maret 1984, masih berfungsi
•      Landsat 6 - diluncurkan 5 Oktober 1993, gagal mencapai orbit
•      Landsat 7 - diluncurkan 15 April 1999, masih berfungsi
Setiap benda atau obyek mempunyai karakteristik pantulan atau pancaran yang unik dan berbeda apabila jenis depresi atau kondisi lingkungan berbeda. Penginderaan jauh adalah suatu teknologi untuk mengidentifikasi dan memahami benda atau kondisi lingkungan melalui keunikan pantulan atau pancaran. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data penginderaan iauh dapat bersifat optik berupa foto, bersilat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Komputer digital bekerja dengan angka-angka presisi terhingga, sehingga hanya citra dan kelas Diskrit-Oiskrit yang dapat diolah dengan komputer yang lebih dikenal sebagai citra digital yang merupakan suatu array dua dimensi atau sebuah matriks. Pengenalan pola sering juga merupakan bagian dan pengolahan citra seperti misalnya proses klasifikasi. Karakteristik suatu obyek pada pengamatan secara spektral biasanya mempunyai pola tertentu sebagai contoh diambil citra hasil pengamatan sistem satelit sumber daya alam landsat, sedangkan teknik-teknik peningkatan citra meliputi konversi skala keabuan ( Grey Scale ) biasanya diterapkan pada keluaran citra untuk menginterprestasikan sebuah citra. Atmosfer terdiri dari berbagai partikel yang selain bersifat sebagai penghantar energi matahari dapat juga menimbulkan gangguan pada data yang direkarn, sasarannya dalam hal ini adalah suatu daerah pada permukaan bumi, pengolahan citra secara digital pada aplikasi ini baru berkembang setelah digunakan sistem satelit dalam teknik penginderaan jauh.
Data penginderaan jauh diolah secara otomatis oleh komputer dan atau secara manual ditafsirkan oleh seseorang dan akhirnya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, pertanian, kehutanan, ilmu kelautan, pemetaan, lingkungan, tata ruang kota dan lain-lain. Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit TM-Landsat.S oleh stasiun bumi dalam bentuk data digital High Dencity Digital Tape ( HDDT ) ditransfer ke dalam Computer Compatible Tape ( CCT ) agar dapat disimpan di dalam sebuah disket atau hardisk pada komputer PC.
Keunggulan Landsat-TM dalam memberikan informasi tentang potensi hutan mangrove menurut Dirgahayu, dkk (2000:4) adalah sebagai berikut:
a)    Dapat melihat adanya kecenderungan kerusakan hutan mangrove dalam kaitannya dengan perkembangan areal perladangan dan pertambakan.
b)    Dapat mendeteksi dan memantau kondisi objek vegetasi.
c)    Data kanal (saluran) 2, 3, 4 dan 5 Lansat-TM mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap kondisi pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, termasuk vegetasi hutan mangrove.
Pengenalan vegetasi tersebut dilakukan dengan analisis terhadap pantulan dari daun. Besarnya radiasi yang dipantulkan dari daun tergantung pada beberapa faktor seperti fisiologi daun, pigmentasi daun, jenis tanah dan lain-lain.
Pada daerah panjang gelombang sinar tampak (0,4 – 0,7 µm) pigmen daun/klorofil mempunyai daya penyerapan yang tinggi, sedangkan pada daerah panjang gelombang infra merah dekat (0,7 – 1,3 µm) mempunyai daya pemantulan yang tinggi. Selain unsur-unsur tersebut, pada dasarnya daun banyak mengandung air, daya penyerapan air oleh daun paling tinggi berada pada daerah panjang gelombang infra merah tengah (1,3 – 3,0 µm).
Pemanfaatan citra landsat telah banyak digunakan untuk beberapa kegiatan survai maupun penelitian, antara lain geologi, pertambangan, geomorfologi, hidrologi, dan kehutanan. Dalam setiap perekaman,citra landsat mempunyai cakupan area 185Km x 185Km, sehingga aspek dari objek tertentu yang cukup luas dapat diidentifikasi tanpa menjelajah seluruh daerah yang disurvai atau yang diteliti. Dengan demikian, metode ini dapat menghemat waktu maupun biaya dalam pelaksanaanya dibidang cara konvensional survai secara tristris di lapangan (Wahyunto et al., 1995).
Citra satelit dianalisis berdasarkan perbedaan warna, pola, dan tekstur yang nampak pada citra satelit berwarna dan ditekankan pada pengenalan jenis Vegetasi, tanaman dan tipe penggunaan lahan.
Setiap warna dalam citra satelit memberikan makna tertentu. Warna hijau mengidentifikasi adanya vegetasi makin hijau warnanya berarti vegetasi makin lebat (hutan). Warna biru menunjukan adanya kenampakan air, dan semakin biru atau biru kehitaman berarti wilayah tersebut tergenang (water body). Bila warna biru ada kesan petak-petak yang ukurannya lebih besar dan lokasinya dekat dengan garis pantai berarti areal tersebut dalah areal tambak. Unsur pola dan site/lokasi dapat digunakan untuk mengenali jenis pengunaan lahan dan tanaman vegetasi yang tumbuh didaerah tersebut. Sebagai contoh bila ada kenampakan hijau (warna) pada wilayah berpetak-petak (pola) yang lokasinya diwilayah dataran (lokasi), hal yang itu mengidentifikasi adanya lahan sawah yang ditanami padi. Warna hijau (vegetasi) pada wilayah berpola aliran radial sentrivugal menunjukkan adanya vegetasi atau tanaman tahunan atau hutan yang tumbuh didaerah berlereng (berbukit-bergunung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar