Penginderaan jauh berasal dari kata Remote sensing, memiliki pengertian
bahwa penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh
data dan informasi dari suatu objek di permukaan bumi dengan menggunakan
alat yang tidak berhubungan langsung dengan objek yng dikajinya
(Lillesand dan Kiefer,1979).
Lindgren (1985) mengemukakan bahwa penginderaan jauh merupakan
variasi teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi
tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk radiasi elektromegnetik yang
dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan bumi.
Pendapat Lindgren tersebut menunjukan bahwa penginderaan jauh
merupakan teknik, karena dalam perolehan data menggunakan teknik, dimana
data tersebut merupakan hasil interaksi antara tenaga, objek, alat, dan
wahana yang membentuk suatu gamabra yang dikenal dengan citra dan data
citra. Jadi penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk
mengindera/menganalisi permukaan bumi dari jarak yang jauh, dimana
perekaman dilakukan di udara atau di angkasa dengan menggunakan alat
(sensor) dan wahana.
Penginderaan jauh berarti juga aktivitas penyadapan informasi tentang
obyek atau gejala di permukaan bumi (atau di bawah permukaan bumi) tanpa
melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak langsung, diperlukan media
supaya obyek tersebut dapat diamati dan “didekati” oleh si penafsir.
Media ini berupa citra (image atau gambar). Citra adalah gambaran
rekaman suatu obyek (biasanay berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan
dengan cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elekronik. Pada
umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau
dipantulkan dari suatu obyek tidak langsung direkam pada film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar