Alga (ganggang) merah atau red algae dipandang paling ampuh menangkal
radikal bebas. Demikian kata Kepala Poli Obat Tradisional Indonesia
RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Arijanto Jonosewojo, SpPD. Dia mengatakan, suplemen dan multivitamin kimia yang dikonsumsi dalam
jangka waktu lama dikhawatirkan menyebabkan penumpukan prooksidan atau
radikal bebas yang bisa memicu terjadinya kanker dan diabetes melitus.
Asta Xanthine, zat aktif yang terdapat pada alga merah, mempunyai
kandungan anti-oksidan 6.000 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C
dan 1.000 kali vitamin E. Karena itu, selain mempunyai kemampuan
menangkal radikal bebas secara alami, alga merah juga berfungsi sebagai
anti-aging atau mencegah penuaan.
“Alga merah juga bisa digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah,
memperbaiki sel-sel yang rusak, dan memproduksi insulin dalam darah,”
katanya.
Untuk menghasilkan zat Hematococcus pluviallis yang terdapat pada
Astaxanthine, alga merah perlu proses yang panjang. Awalnya, alga merah
tidak bewarna merah, tetapi hijau.
Alga merah yang awalnya bewarna hijau dimasukkan ke dalam sebuah
tabung yang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Karena mendapat sinar
matahari yang cukup, tumbuhan berklorofil tersebut berubah warna
menjadi merah.
“Pengembangbiakan alga merah saat ini masih dilakukan di Hawaii, meskipun aslinya berasal dari Jepang,” katanya.
Sementara ini di Indonesia, alga merah belum banyak diproduksi secara
massal karena belum ada yang mengembangbiakkannya. “Kalaupun ada, pasti
harganya sangat mahal karena harus diimpor dari luar negeri,” katanya.
(*)
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar