MSP Online Kuliah ONline

Ruang Sederhana bagi Gathering & Sharing Informasi dan Materi Referensi Ilmiah Populer

Jumat, 06 April 2012

Tips Dasar Pengenalan Selam (5)



Olahraga selam di Indonesia berwadah dalam organisasi POSSI atau ISSA (Indonesian Sub-aquatic Sport Association) yang berdiri pada Agustus 1977 di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan FOPINDO (Federasi Olahraga Perairan Indonesia) di tingkat Nasional serta berafiliasi dengan CMAS (Confederation Mondiale des Activites Subaquatiques) atau dikenal dengan World Underwater Federation.

Suatu pengalaman baru telah terjadi sebagai penyelam pemula di kedalaman laut 12-24 meter dimana tekanan bawah air sangat kuat dan menyakitkan telinga hingga pendaraahan karena kegagalan squeeze sinus saat descent (turun ke dasar air) dan barotrauma sinus saat ascent (naik ke permukaan air).

Snorkeling di Laut

Ini adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menjadi pengetahuan bahwa olah raga ini termasuk olahraga dengan resiko kecelakaan yang tinggi.

Scuba Diving di Laut

Untuk menjadi penyelam, fisik harus sehat dan kuat untuk mendukung kemampuan renang yang telah dimiliki. Penyelam akan diuji bertahan di dalam air tanpa alat.

Latihan-latihan yang dilaksanakan yaitu:

    berenang tanpa alat bantu
    menyelam tanpa alat
    berenang dengan alat bantu google, maskr, dan selang snorkle, fin
    maskr clearing
    snorkle masuk air
    memasang alat selam
    equalizing tekanan bawah air
    naik darurat ke permukaan
    melepas scuba di dasar air
    memasang scuba di dasar air
    berbagi udara dengan buddy di dasar air
    hand signal atau isyarat tangan
    membuat register selam di Diver Log Book


Peralatan selam yang digunakan yaitu:

    Snorkel
    Mask
    Primary Regulator – Second Stage
    Buoyancy Control Device with Low-pressure Inflator (BCD)
    Alternate Air Source – Second Stage
    Cylinder
    Weight Belt with Weight Retainers and Quick-release Buckle
    Submarsible Pressure Gauge (SPG)
    Full-lenght Wet Suit
    Scuba Fins

Setelah menyelam resiko yang mungkin terjadi adalah tenggelam, pecah gendang telinga karena tekanan bawah air, pecah sinus hidung sehingga pendarahan, kejang otot, kedinginan, emboli udara, gagal jantung, keracunan udara dalam tabung yang tercemar CO, kehabisan udara, dsb. Yang sangat penting untuk mengatasi segala kemungkinan itu adalah dengan tetap tenang atau tidak panik.

Olahraga ini cukup menarik dan menyenangkan yang tidak jarang membuat ketagihan. Setelah selesai latihan tersebut, para peserta berhak mendapat sertifikat dan brivet (tanda kemampuan) selam dasar SCUBA DIVER-A1 (One Star) dan seterusnya secara berjenjang dan kedepan akan menjadi kader penerus hingga tingkat lanjutan serta dapat mengaplikasikan kemampuan tersebut baik dalam tindakan keseharian maupun layanan kemanusiaan khususnya SAR ((Search and Rescue).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar